1. Pemecahan
Masalah
Masalah
merupakan
suatu kondisi yang memiliki potensi untuk menimbulkan kerugian luar biasa atau
menghasilkan keuntungan luar biasa. Jadi pemecahan masalah berarti
tindakan memberikan respon terhadap masalah untuk menekan akibat buruknya atau
memanfaatkan peluang keuntungannya. Oleh karena itu masalah penting untuk
dipecahkan. Keputusan adalah pemilihan suatu strategi atau tindakan. Pengambilan
keputusan adalah tindakan memilih strategi atau aksi yang manajer yakini
akan memberikan solusi terbaik atas masalah tersebut.
Jenis-jenis
masalah :
· Masalah
terstruktur; apabila terdiri dari elemen dan hubunganhubungan antar elemen yang
semuanya dipahami oleh pemecah masalah.
· Masalah
tak terstruktur; berisi elemen-elemen atau hubungan antar elemen yang tidak
dipahami oleh pemecah masalah.
· Masalah
semi-terstruktur, masalah yang berisi sebagian elemenelemen atau hubungannya
yang dimengerti oleh pemecah masalah.
2.
Pendekatan Sistem
Proses pemecahan masalah secara sistematis bermula
dari John Dewey, seorang professor filosofi di Columbia University pada awal
abad ini. Dalam bukunya 1910 diidentifikasi ada 3 seri penilaian dalam
memecahkan suatu kontroversi yang memadai :
1) Mengenali
kontroversi.
2) Menimbang
klaim alternatif.
3) Membentuk
penilaian.
Tahap-tahap
dan langkah-langkah pendekatan sistem :
· Tahap
I : Usaha
Persiapan
Langkah
1 : Memandang perusahaan sebagai suatu
sistem.
2 :
Mengenali sistem lingkungan.
3 :
Mengidentifikasi subsistem perusahaan.
· Tahap
II : Usaha Definisi
Langkah
4 : Bergerak dari tingkat sistem ke
subsistem.
5 : Menganalisa bagian sistem dalam urutan
tertentu.
· Tahap
III : Usaha Solusi
Langkah
6 : Mengidentifikasi solusi alternatif.
7 : Mengevaluasi solusi alternatif.
8 : Memilih solusi terbaik.
9 : Menerapkan solusi terbaik.
10 : Membuat tindak lanjut bahwa solusi itu
efektif.
Keterangan
tambahan dari langkah-langkah pendekatan sistem :
Langkah
5:
Menganalisis bagian-bagian sistem dalam urutan tertentu. Analisis bagian bagian
sistem dapat digambarkan sebagai berikut :
Urutan
menggambarkan prioritas tiap elemen dalam pemecahan masalah. Misalnya, masalah
dalam elemen 4 tidak bisa dipecahkan kalau ada masalah dalam elemen tiga.
Elemen
1: Mengevaluasi standar. Standar kinerja dinyatakan dalam bentuk rencana,
anggaran, dan kuota. Standar memiliki
karakteristik tertentu :
· Standar
harus sah (valid).
· Standar
harus realistis.
· Standar
harus dimengerti oleh mereka yang diharapkan untuk mencapai.
· Standar
harus terukur.
Elemen
2: Membandingkan output sistem dengan
standar.
Elemen
3: Mengevaluasi manajemen. Suatu penilaian kritis dilakukan atas manajemen
sistem dan struktur organisasi. Sinyal-sinyal adanya masalah : (1) manajer
bekerja dalam jam yang sangat panjang dan (2) keputusan-keputusan terbukti
salah.
Elemen 4: Mempemroses
informasi.
Elemen 5: Mengevaluasi
input dan sumberdaya input. Pada analisis ini konseptual sistem tidak lagi
merupakan persoalan, permasalahan ada pada sistem fisik.
Elemen 6: Mengevaluasi
proses transformasi. Contoh-contoh modern dalam memecahkan masalah transformasi
adalah: otomatisasi, penggunaan robot, computer-aided design dan computer-aided
manufacturing (CAD/CAM) dan computer integrated manufacturing.
Elemen 7: Mengevaluasi
sumber daya output.
Pada
langkah 6 - Mengidentifikasi berbagai alternatif solusi.
Manajer
mengidentifikasi bermacam-macam cara untuk memecahkan permasalahan yang sama.
Manajer jarang memecahkan masalah sendirian, biasanya dilakukan tukar menukar
pikiran (brain storming). Pendekatan formal disebut sesi JAD (Joint
Application Design), suatu rancangan aplikasi bersama dan merupakan
pendekatan sistem pendukung keputusan secara kelompok (group decision
support system) untuk memecahkan masalah. Contoh pemecahan masalah yang
tidak sanggup menangani volume aktivitas pekerjaan yang meningkat. Ada 3 solusi
alternatif : (1) menambah lebih banyak peralatan pada komputer yang ada untuk
meningkatkan kapasitas dan kecepatannya; (2) menggantikan komputer yang ada
dengan yang lebih besar; (3) menggantikan komputer yang ada dengan jaringan
komputer lokal (LAN) dari komputer-komputer yang lebih kecil.
Langkah
7 –
Mengevaluasi berbagai alternatif solusi.
Mengevaluasi
alternatif dengan menggunakan kriteria evaluasi. Dari contoh tadi, keuntungan
dan kerugian dipertimbangkan dengan kriteria : (1) biaya operasi; (2) pelatihan
pemakai; (3) daya respon; (4) keamanan data; dan (5) kemampuan mengadaptasi
perubahan kebutuhan.
Adapun
evaluasi dari ketiga alternatif ters/ebut adalah :
Langkah
8 – Memilih Solusi Terbaik
Menurut
Henry Mintzberg (ahli manajemen) ada 3 cara memilih alternatif terbaik :
· Analisis : Suatu evaluasi sistematis atas
pilihan-pilihan, mempertimbangkan konsekwensinya pada tujuan organisasi.
· Penilaian :
Proses mental dari seorang manajer.
·
Tawar-menawar : Negosiasi antara beberapa manajer.
Langkah
9 –
Menerapkan Solusi. Setelah ada
solusi perlu diterapkan untuk mengetahui efektivitasnya.
Langkah
10 –
Membuat tindak lanjut untuk memastikan bahwa solusi itu
efektif.
Mengatasi situasi untuk memastikan bahwa solusi mencapai kinerja yang
direncanakan.
3.
Model Pendekatan Sistem Integrasi
1.
Memandang perusahaan sebagai suatu
sistem
2.
Mengenali sistem lingkungan
3.
Mengidentifikasi subsistem perusahaan
4. Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem.
5. Menganalisis bagian-bagian sistem sesuai urutan tertentu
6.
Mengidentifikasi solusi alternatif.
Mengidentifikasi solusi alternatif.
7.
Mengevaluasi solusi alternatif.
8. Memilih solusi terbaik.
9.
Menerapkan solusi.
10. Membuat
tindak lanjut untuk memastikan bahwa solusi efektif.
Faktor-faktor
Pribadi yang Mempengaruhi
Pemecahan
Masalah :
Tiap
manajer memiliki gaya pemecahan masalah yang unik. Gaya ini mempengaruhi
keterlibatannya dalam merasakan masalah, mengumpulkan informasi, dan
menggunakan informasi.
Merasakan
masalah :
Ada
tiga kategori dasar dalam gaya merasakan masalah (problemsensing style),
yaitu :
· Menghindar
masalah (problem avoider), mengambil sikap positif dan menganggap bahwa
semua baik-baik saja.
· Pemecah
masalah (problem solver), manajer ini tidak mencari dan tidak masalah. menghalangi
· Pencari
masalah (problem seeker), manajer ini menikmati pemecahan masalah dan
mencarinya.
Mengumpulkan
informasi :
Gaya
mengumpulkan informasi ada dua :
· Gaya
teratur (preceptive styles), manajer jenis ini mengikuti management exception
by dan menyaring segala sesuatu yang tidak berhubungan dengan area
minatnya.
· Gaya
menerima (receptive style), manajer jenis ini ingin melihat semuanya,
kemudian menentukan apakah informasi tersebut bernilai baginya atau orang lain
dalam organisasi.
Menggunakan
informasi :
Manajer
juga cenderung menggunakan salah satu dari dua gaya
menggunakan
informasi, yaitu :
· Gaya
sistematik (systematic style). Manajer memberi perhatian khusus untuk
mengikuti suatu metode yang telah ditetapkan, misalnya pendekatan sistem.
· Gaya
intuitif (intuitive style).Manajer tidak lebih menyukai suatu metode
tertentu tetapi menyesuaikan pendekatan dengan situasi.
Di
dalam pendekatan sistem, tiga komentar berikut perlu diperhatikan yaitu :
1) Pendekatan
sistem sebenarnya hanyalah akal sehat (common sense).
2) Pendekatan
sistem hanyalah satu cara memecahkan masalah.
3) Pendekatan
sistem adalah metodologi sistem dasar. Suatu metodologi adalah suatu cara yang
telah ditetapkan untuk melaksanakan sesuatu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar